FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGGINYA KASUS BUNUH DIRI DI TANA TORAJA DAN TORAJA UTARA

 

    Semua individu memiliki permasalahan dalam hidupnya, baik permasalahan sosial, ekonomi, ataupun permasalahan dalam dirinya sendiri.  Permasalahan yang berlarut-larut dapat mengakibatkan individu tersebut menjadi stress atau bahkan meningkat ke jenjang berikutnya yaitu depresi yang dapat memicu individu tersebut untuk melakukan bunuh diri.  Walau perilaku bunuh diri tidak dapat menyelesaikan masalah bahkan membuat masalah tersebut semakin rumit, masih banyak yang memilih jalan tersebut sebagai penyelesaian masalahnya.  

      Bunuh diri merupakan kasus yang menarik untuk diteliti meskipun bersifat personal atau pribadi. Personal artinya bahwa faktor yang memengaruhi individu untuk bunuh diri yaitu faktor psikologis. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa faktor psikologis bukanlah satu-satunya alasan seseorang untuk melakukan tindakan bunuh diri melainkan juga faktor ekonomi, sosial, dan sebagainya.     Selain itu, data terperinci mengenai kasus bunuh diri belum banyak ditemukan atau bahkan ada beberapa kasus yang tidak dilaporkan.  Tingginya kasus bunuh diri di suatu daerah dapat menjadi refleksi bagi pemerintah dan masyarakat. 

Berdasarkan data WHO Global Health Estimates, estimasi jumlah bunuh diri di seluruh dunia adalah sejumlah 793.000 kematian pada tahun 2016 atau 10,6 kematian per 10.000 penduduk.  Untuk kasus kematian akibat bunuh diri di Indonesia sendiri, pada tahun 2018 tercatat bahwa angka bunuh diri di Indonesia berada pada 3,7 per 100.000 penduduk. Angka ini belum termasuk kasus-kasus yang tidak dilaporkan ke kepolisian.   Salah satu kendala data di Indonesia yaitu kurangnya pencatatan sipil khususnya penyebab kematian akibat  bunuh diri sehingga data yang dipakai merujuk pada WHO Global Health Estimates. 

Negara-negara di dunia telah berkomitmen untuk menurunkan 10% angka kematian karena bunuh diri (Suicide Rate) pada tahun 2020 sebagaimana tercantum dalam WHO Mental Health Action Plan (2013-2020).  Angka kematian akibat bunuh diri adalah indikator target 3.4 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yaitu pada tahun 2030, untuk mengurangi sepertiga kematian dini akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan. dan pengobatan, serta meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan. Hasil penelitian YouGov yang dipaparkan pada tahun 2019 menguatkan dugaan ini. Sebanyak 27% orang Indonesia telah mengalami pikiran untuk bunuh diri, 21% jarang memiliki pikiran untuk bunuh diri, dan 6% sering mengalaminya. Wanita cenderung mengalami hal ini lebih banyak daripada pria, yaitu 33% banding 22% (id.yougov.com, tt). Hasil penelitian ini merepresentasikan potensi orang Indonesia melakukan bunuh diri, yaitu melalui pemikiran-pemikiran bunuh diri.   (Winurini, 2019)

Sepanjang 2020, terdapat 30 kasus bunuh diri di Tana Toraja dan Toraja Utara.  Jika menggunakan data jumlah penduduk 2020, maka angka kematian akibat bunuh diri di Tana Toraja dan Toraja Utara adalah sekitar 6 per 100.000 penduduk atau dapat dikatakan lebiuh besar dibandingkan angka bunuh diri global. Kasus bunuh diri tersebut didominasi kalangan remaja sehingga lebih memprihatinkan.  Bahkan selama Januari 2020 terdapat 4 Kasus bunuh diri di Toraja yang  merenggut nyawa 5 orang.  Salah satu dari kasus tersebut merenggut nyawa sepasang kekasih yang tewas di kamar kos di Toraja Utara.  Kedua remaja tersebut masih berusia 20 dan 18 tahun yang dapat dikatakan masih belia.   Kasus tersebut seharusnya menjadi pencerahan bagi pemerintah untuk menekan angka kematian akibat bunuh diri khususnya pada remaja di Tana Toraja dan Toraja Utara. 

Ada beberapa variabel yang berupa persepsi responden yang dapat dihubungkan pada penelitian kali ini.  Variabel-variabel tersebut dapat berupa Tingkat Stress, Seberapa sering bersosialisasi, permasalahan ekonomi, Keharmonisan Keluarga, dan masih banyak lagi.  Bentuk jawaban yang bersifat persepsi sehingga diperlukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat probing agar lebih meyakinkan.  Data tersebut dapat diperoleh dalam bentuk data primer atau langsung memperoleh informasi dari responden.

Komentar