Misinterpretasi Self-Love

Self-Love merupakan ajakan yang akhir-akhir ini sering terdengar di telinga kita khususnya di kalangan milenial.  Ajakan mencintai diri sendiri menjadi prioritas utama sebelum mencintai hal-hal yang lain misalnya oranglain.  Namun, sebagaimana kita ketahui bahwa definisi dari cinta sendiri sangatlah luas sehingga  sering di interpretasikan menjadi sesuatu yang berbeda tiap-tiap orang.  Kesalahan interpretasi dari Self-Love tidak hanya dapat merugikan orang lain namun juga sayangnya dapat merugikan diri sendiri.  Hal ini dapat menyebabkan ajakan untuk mencintai diri sendiri yang mulanya dilakukan untuk hal positif berubah arah sehingga menimbulkan hal yang negative atau bahkan menjadi racun. 

            Mencintai diri sendiri diidentikkan dengan menerima kekurangan diri dan menerima diri sendiri apa adanya.  Masalah yang timbul adalah manusia menjadi kekurangan motivasi untuk berkembang menjadi lebih baik dengan alibi bahwa mereka harus menerima kekurangan diri sendiri.  Mereka bersembunyi dibalik kata Self-Love untuk tetap tinggal di zona nyaman. Tetap berada pada zona yang membuat mereka nyaman menjadi salah satu alasan misinterpretasi Self-Love yang dapat merugikan diri sendiri.  Misalnya, seseorang yang terkena obesitas akan tetap mengonsumsi makanan-makanan yang menurutnya enak tanpa memperhitungkan porsi dan kandungannya  bahkan tidak berolahraga tidak berolahrga sama sekai dengan alibi ia mencintai diri sendiri dan  menerima kekurangan dirinya.  Jika tidak dicegah, obesitasnya akan menjadi parah dan memicu penyakit-penyakit berbahaya lainnya.  Harus ada batas yang jelas antara menerima kekurangan diri dan menjadi orang yang tidak bertanggung jawab

            Selain merugikan diri sendiri, Self-Love yang salah tafsir juga dapat merugikan orang lain.  Mencintai diri sendiri bukan berarti kebal terhadap koreksi orang lain terhadap .  Mencintai diri sendiri juga bukan berarti mementingkan kebahagiaan diri sendiri diatas kebahagiaan orang lain.  Kebahagiaan diri sendiri penting, namun hal tersebut bukan merupakan motivasi untuk menjadi seseorang yang  egois.  Jadi, apa perbedaan menjadi egois dan mencintai diri sendiri?  Egois yaitu ketika kita melakukan sesuatu namun dapat merugikan orang lain sedangkan bentuk cinta terhadap diri sendiri yaitu ketika kita melakukan sesuatu untuk kebahagiaan diri sendiri namun tidak merugikan orang lain.  Sebaliknya, kita tetap harus menghindari untuk meletakkan kebahagian orang lain di atas kebahagiaan diri sendiri. 

            Terdapat 4 aspek Self-Love yang perlu diketahui terlebih dahulu agar Self-Love dapat diinterpretasikan dengan tepat.  4 aspek ini merupakan langkah awal dalam mencintai diri sendiri.  Keempat aspek ini saling berhubungan satu sama lain sehingga dapat membantu kita untuk meningkatkan Self-Awareness.

a.       Self-Awareness

Self-Awareness atau kesadaran diri yang dimaksud adalah kita menyadari nilai yang ada dalam diri kita, termasuk kelebihan dan kekurangan kita.  Self-Awareness dianggap penting karena pengatahuan yang dalam tentang diri sendiri dapat membantu proses pengembangan diri.  Mengenal diri sendiri juga membantu untuk perencanaan masa depan, menentukan kemana arah dan tujuan kita di masa yang akan datang.  Self-Awareness membantu untuk memaksimalkan kelebihan, mengatasi kelemahan diri dan menetapkan batasan-batasan yang dapat dilakukan oleh diri sendiri. 

 

Self-Awareness tetap membutuhkan pendapat orang lain di sekitar kita. Terkadang, orang-orang terdekat lebih mengenal diri kita dibanding kita sendiri.  Namun, persepsi dan opini orang lain tidak harus di telan mentah-mentah tetapi perlu dipikirkan terlebih dahulu pendapat mana yang sesuai dan tidak sesuai dengan diri kita.  Pengumpulan informasi yang tepat dapet menjadi sumber perencanaan dalam proses pengembangan diri untuk menjadi pribadi yang lebih maju.     

 

b.      Self-Worth

Self-Worth atau harga diri adalah situasi ketika seseorang mengatahui dan yakin bahwa dirinya berharga.  Self-Worth menunjukkan bentuk Self-Love yang sertingkat lebih tinggi dibandingkan Self-Awareness.  Kita tidak hanya mengenal diri kita sendiri, namun juga meyakini bahwa diri kita berharga.  Seseorang yang memiliki aspek Self-Worth yang bagus maka ia akan memiliki standar untuk dirinya sendiri dalam pengembangan diri.  Alih-alih mengikuti standar yang society bangun,  ia tidak akan takut akan penilaian orang lain karena ia yakin apa yang terbaik untuk dirinya.  Hal ini membuat seseorang lebih berpeluang untuk menyadari hal-hal positif yang ada pada dirinya dibandingkan hal negatif

 

c.       Self-Esteem

Self-Esteem atau percaya diri berbeda dengan Self-Worth.  Self-Worth lebih kepada evaluasi atas diri sendiri atau seberapa puas atau nyaman diri kita atas apa yang telah tercapai. Pencapaian yang dimaksud adalah dimana kita sekarang, siapa kita sekarang,  apa yang telah diraih, dan sebagainya.  Jadi, tingginya penghargaan terhadap diri sendiri membuat kepercayaan diri lebih meningkat dan tidak membuat kita membandingkan diri dengan orang lain. 

d.      Self Care

Self-Care adalah tindakan yang dilakukan seseorang untuk meningkatkan kesehatan dirinya baik itu kesehatan secara fisik maupun psikis.  Olahraga yang teratur, melakukan pengecekan kesehatan secara rutin merupakan contoh hal-hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas fisik.  Sedangkan peningkatan kesehatan secara psikis dapat dilakukan dengan melakukan hobi di waktu luang, tidak bekerja terlalu keras, maupun menghabiskan waktu bersama orang yang di sayang.

 

Sumber:

https://riliv.co/rilivstory/mencintai-diri-sendiri/

https://psychology.binus.ac.id/2020/02/27/4-aspek-self-love/

https://satupersen.net/blog/self-love-menghargai-diri-sendiri-kalau-bukan-kamu-siapa-lagi


Komentar